Review #9 Film Korea, My Brilliant Life


Hello guys! 
Siapa nih yang suka banget nonton film khususnya film-film Korea? gue yakin kalian engga akan asing dengan film yang akan gue bahas kali ini. 

Film yang satu ini berjudul 'My Brilliant Life'. Film ini diangkat dari sebuah novel yang judulnya Doogeundoogeun Nae Insaeng oleh Kim Ae-Ran. Ini merupakan film lama, sudah rilis dari tahun 2014, tapi gue masih sangat bisa merasakan sensasi yang diberikan oleh film yang satu ini. Artinya, ini adalah film yang recommended buat kalian tonton.

Kenapa gue sangat tersentuh dengan film ini? Baiklah, mari kita mulai pembahasannya! 

Film ini berkisah tentang dua anak SMA yang saling jatuh cinta. Bisa kita tebak dari posternya bahwa kedua remaja itu adalah Song Hye Kyo dan Gang-Dong Won, yang masing-masing berperan sebagai Mi-Ra dan Dae-Soo. Sesungguhnya, konflik yang diangkat disini sangat sederhana. Mereka saling jatuh cinta, kemudian Mi-Ra hamil diluar nikah saat masih SMA dan memutuskan untuk berhenti sekolah. Kemudian menikah dengan Dae-Soo.

Terus, apakah mereka direstui oleh kedua orang tuanya? tentu saja tidak. Bisa dibilang, ini cobaan pertama hubungan mereka. Tapi, Dae-Soo tidak seperti pria tak bertanggung jawab. Dia justru tanpa pikir panjang siap menikahi Mi-Ra. Bisa dibilang Dae-Soo ini gak pinter-pinter banget di sekolah, tapi dia pekerja keras dan memiliki fisik yang kuat. Sedangkan Mi-Ra ini anak gadis yang cantik, rajin, pinter, lugu. Paket komplit lah mereka ini. 

Hari berganti hari, hingga akhirnya Mi-Ra melahirkan. Muncul lah peran baru disini yaitu Jo Sung-Mok yang berperan sebagai A-Reum. Waktu kecil dia terlahir tanpa kekurangan apapun, tapi semakin besar, ternyata dia terlihat memiliki kelainan. Meskipun usia nya masih sangat muda, tapi kulit, badan, semua anggota tubuhnya seperti orang tua. Dia mengalami sindrom Progeria. 



Karena hal itu, dia tidak bisa sekolah. Tapi, meskipun tidak sekolah,dia terbilang anak yang cerdas. Hingga suatu hari, karena fisik A-Reum yang semakin lemah, dia masuk ke rumah sakit. Disinilah momen-momen menyentuh berurutan datang. 

Saat A-Reum dirawat di rumah sakit, satu demi satu scene yang menghilang dimunculkan. Ternyata saat Mi-Ra sedang mengandung A-Reum, dia sering berlari mengelilingi lapangan bola hingga merasa letih. Dengan harapan bahwa dia bisa menggugurkan bayinya. Hal itu selalu dia ulangi meskipun kehamilannya sudah besar. Tanpa disadari, pada hari Mi-Ra mengungkapkan cerita itu pada suaminya, A-Reum ternyata mendengarkan di balik pintu. 



Sempat dia berpikir bahwa dia tidak diinginkan oleh kedua orang tuanya. Tapi dia sadar bahwa itu tidak benar. Dia melihat ibunya sangat ingin bermain dengan teman-teman seumurannya tapi dia tidak bisa karena harus merawatnya. Ayahnya yang bekerja serabutan, apapun dia lakukan agar mendapatkan uang demi menghidup dia dan ibunya. Meskipun begitu, kedua orang tua nya tidak pernah mengeluh kepada A-Reum. Mereka tidak malu memiliki A-Reum yang tidak sempurna. Rasa cinta kedua orang tuanya itu sangat bisa dia rasakan. 

Hingga akhirnya tiga scene yang paling menyentuh muncul. Pertama, saat dia dan ibunya di ruang rawat melihat telivisi dan ayah nya yang sedang berkerja sebagai bodyguard salah satu girlband membuat ibunya iri karena tidak secantik wanita-wanita itu, tapi hanya terdiam dan kembali merajut pakaian. A-Reum diam-diam memotret sosok ibunya dan menggambarkan sayap dibelakang punggung Mi-Ra. Disaat ibunya sedang bersedih, bagi A-Reum, dia adalah sosok malaikat baginya. 



Saat A-Reum masuk ruang UGD karena tiba-tiba matanya tidak bisa melihat, ayahnya yang baru pulang kerja, langsung menjenguk anaknya dan diminta satu permintaan khusus untuk menuliskan pesan perpisahan melalui email kepada temannya. Satu-satunya. Teman virtual, yang baru-baru ini dia tahu bahwa teman nya itu tidak ada. Itu hanyalah orang TV yang berusaha mendekatai A-Reum untuk membuat konten TV dengan tema sindrom Progeria. Tentu saja orang tua nya tahu akan hal tersebut. Mereka menyetujui hal itu karena dengan itu juga mereka dapat menerima bantuan dana kesehatan A-Reum.


Sambil menahan tangis, Dae-Soo mencoba mengarang balasan dari teman virtual A-Reum. Tapi karena A-Reum tahu bahwa temannya itu tidak ada, dia meminta ayahnya untuk membacakan ulang pesan tersebut. Dae-Soo tidak bisa mengulangi kata-kata yang sama dengan sebelumnya. A-Reum hanya tersenyum.

Terakhir pada saat malam tahun baru, detik-detik A-Reum pergi untuk selamanya. Dia menuliskan sebuah cerita untuk ayah dan ibunya. Dia minta untuk dibacakan cerita itu. Dari situ Mi-Ra dan Dae-Soo tahu bahwa A-Reum selama ini mengetahui bahwa ibunya sedang mengandung adiknya. Begitu selesai membaca tulisan tersebut, saat itu lah mereka sadar bahwa A-Reum sudah pergi.

WAW! What a beautiful story guys! Yang membuat film ini tidak membosankan adalah jalan cerita yang sangat menarik dan tidak terprediksi. Rasanya, kehidupan yang dijalani oleh tokoh-tokoh ini sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Konflik yang muncul tentu saja tidak hanya pada tiga tokoh yang tadi gue sebutkan. Tapi kehidapan masing-masing pribadi Mi-Ra dan Dea-Soo dibalik peran mereka sebagai orang tua. 

Film ini akan berhasil membuat penontonnya meneteskan air mata. Setidaknya merenung melihat  pengorbanan, cinta dan kasih sayang orang tua terhadap anaknya. Begitupun pengorbanan, rasa cinta, patuh, dan sayang seorang anak kepada orang tua nya.

Satu dialog yang tidak bisa dilupakan saat A-Reum ditanya Dea-Soo,



Dae-Soo : A-Reum, saat kamu sudah besar nanti kamu mau jadi apa?
A-Reum : Aku mau menjadi seperti ayah.
Dae-Soo : Ayah? kenapa ayah? ayah ini kan bodoh, sedangkan kamu pintar.
A-Reum : Iyaa, tapi ayah baik.

*Jadi bagi A-Reum, menjadi baik itu lebih hebat dari pada menjadi pintar...

Okedeh, begitulah cerita dari film ini. Review tentang film ini lebih banyak gue gambarkan dari ceritanya yah, karena kalian bisa membayangkan seindah apa film ini. Buat tontonan keluarga cocok banget nih. Happy weekend everyone! 

See yaa~  

Komentar

Postingan Populer